Macam- Macam Penyakit Usus. Usus adalah organ tubuh yang berbentuk seperti pipa-pipa. Setiap saat usus secara aktif menyerap, mengeluarkan, mengirimkan sinyal, dan memetabolisasi. Usus berperan sebagai penjaga gawang sistem makanan bagi tubuh kita. Usus membiarkan protein yang tepat untuk masuk ke darah dan membuang protein yang membahayakan
Semua yang Perlu Anda Tahu tentang Infeksi BakteriInfeksi bakteri adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri sendiri merupakan kuman yang sebenarnya penting dalam hidup kita. Hanya segelintir jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit. Lebih jelas, simak penjelasannya berikut ini. Pengertian infeksi bakteri Seperti yang diketahui, infeksi bakteri terjadi ketika kuman bernama bakteri masuk ke tubuh dan mengganggu kesehatan Anda. Namun, sebelum lebih jauh mengetahui serba-serbi infeksi bakteri, Anda perlu mengetahui apa itu bakteri. Bakteri merupakan sel tunggal yang kompleks dan berada di mana-mana. Kuman ini dapat bertahan hidup sendiri, di dalam atau di luar tubuh. Keberadaannya memainkan peran penting dalam menjaga lingkungan tempat kita tinggal. Faktanya, kita memiliki banyak bakteri di dalam tubuh kita, terutama di usus untuk membantu mencerna makanan. Namun, ada beberapa bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Penanganan dan pengobatan infeksi bakteri tentu berbeda dengan infeksi virus. Bahkan, pengobatannya disebut lebih mudah karena obat-obatan untuk melawan bakteri lebih banyak tersedia. Meskipun begitu, kondisi resistensi atau kebal antibiotik dapat menghalangi kemudahan tersebut. Infeksi bakteri terjadi ketika bakteri masuk ke dalam tubuh, memperbanyak diri, dan menyebabkan reaksi pada tubuh. Bakteri dapat masuk ke tubuh melalui bukaan di tubuh kita, termasuk hidung, mulut, telinga, anus, dan saluran genital. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, antara lain Tetanus, disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani Tipes, disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi Meningitis, disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, atau Listeria monocytogenes Leptospirosis, disebabkan oleh bakteri Leptospira Brucellosis, disebabkan oleh bakteri Brucella Antraks, disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis Tuberkulosis, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis Penyakit PES, disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis Difteri, disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Bagaimana cara infeksi bakteri menular? Penularan infeksi bakteri terjadi ketika bakteri berpindah dari satu orang ke orang lain. Perpindahan tersebut dapat terjadi secara langsung, tidak langsung, atau melalui perantara. Berikut penjelasannya. 1. Penularan melalui sentuhan Infeksi bakteri dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui sentuhan. Artinya, ketika Anda menyentuh tangan orang yang terinfeksi atau menyentuh barang yang sudah terkontaminasi, Anda dapat tertular. Bakteri yang dapat menyebar dengan cara ini contohnya adalah bakteri penyebab tipes, Salmonella typhi. 2. Penularan melalui percikan droplet Percikan ketika orang batuk atau bersin dapat menciptakan tetesan yang membawa kuman dalam jarak pendek, yaitu sekitar 2 meter. Kuman atau bakteri tersebut kemudian dapat hinggap di mata, hidung, atau mulut orang yang rentan, lalu menyebabkan infeksi. Contoh penyakit akibat bakteri yang menular melalui percikan droplet adalah meningitis. 3. Penularan melalui udara Penularan ini terjadi ketika bakteri berada dalam partikel kecil yang bertahan pada arus udara dalam jarak jauh, hingga mencapai orang yang rentan. Penularan melalui udara dapat terjadi ketika pasien yang terinfeksi batuk, berbicara, atau bersin, hingga “melemparkan” bakteri ke udara. Bakteri penyebab tuberkulosis menyebar melalui cara ini. 4. Penularan melalui cedera Dikutip dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC, cedera benda tajam dapat menyebabkan kondisi ini ketika bakteri menginfeksi darah melalui luka suntikan atau benda tajam. Contoh bakteri yang dapat menyebar dengan cara ini adalah Streptococcus dan bakteri penyebab tuberkulosis. 5. Penularan melalui serangga Infeksi bakteri dapat disebarkan melalui nyamuk atau kutu yang mengambil darah orang terinfeksi dan mentransfernya ke orang lain. Salah satu contoh bakteri yang ditularkan melalui cara ini adalah Rickettsia typhi, penyebab penyakit tipus. 6. Penularan melalui perantara lain Infeksi bakteri juga dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui makanan atau air. Ini terjadi ketika Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri. Makanan tersebut kemudian akan masuk ke usus dan menyebabkan Anda mengalami ganguan di saluran pencernaan. Apa saja gejala infeksi bakteri? Gejala infeksi bakteri tergantung bagian tubuh mana yang terkena. Namun, umumnya, infeksi akibat kuman ini menimbulkan tanda-tanda dan gejala berupa Demam Merasa kelelahan Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan, atau tempat lain Sakit kepala Mual atau muntah Segera hubungi dokter jika mengalami tanda dan gejala di bawah ini Kesulitan bernapas Batuk terus-menerus atau batuk nanah Kulit merah dan bengkak mendadak Muntah terus-menerus Kencing, muntah, atau feses berdarah Sakit perut atau sakit kepala parah Luka atau luka bakar yang berwarna merah atau bernanah Bagaimana mendiagnosis kondisi ini? Pertama-tama, dokter akan menanyakan gejala yang Anda rasakan melalui wawancara dan pemeriksaan fisik. Dokter kemudian akan meminta Anda melalui serangkaian pemeriksaan, seperti 1. Tes laboratorium Pemeriksaan laboratorium yang mungkin diminta dokter untuk mendiagnosis infeksi bakteri adalah Tes darah Dalam prosedur ini, seorang petugas kesehatan akan mengambil sampel darah dengan memasukkan jarum ke pembuluh darah, biasanya di bagian lengan. Tes pewarnaan Gram Biasanya, ketika dokter mencurigai adanya infeksi, Anda diminta melakukan tes pewarnaan Gram. Dalam prosedur ini, petugas kesehatan akan mengambil sampel cairan dari bagian tubuh yang terkena infeksi, seperti lubang hidung, tenggorokan, rektum, luka, atau leher rahim. Tes urine Dalam prosedur tes urine, bakteri dideteksi dengan sampel urine. Anda akan diminta buang air kecil ke sebuah wadah kecil. Sampel urine tersebut kemudian akan diteliti di laboratorium. Tap tulang belakang pungsi tumbal Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel cairan serebrospinal cairan bening yang berada di otak dan sumsum tulang belakang. Sampel itu diambil melalui jarum yang dimasukkan di antara tulang belakang bagian bawah. 2. Tes pencitraan Prosedur pencitraan, seperti rontgen, tomografi, atau MRI mungkin dibutuhkan untuk menentukan diagnosis dan menyingkirkan kondisi lain yang mungkin menyebabkan gejala infeksi ini. 3. Biopsi Selama prosedur biopsi, sampel kecil jaringan diambil dari organ Anda untuk diuji. Jaringan tersebut digunakan untuk menemukan penyebab dari infeksi bakteri yang Anda alami. Bagaimana mengatasi infeksi bakteri? Infeksi bakteri umumnya diobati dengan antibiotik. Obat-obatan tersebut bekerja dengan cara membunuh bakteri atau mempersulit bakteri tumbuh dan berkembang biak. Antibiotik dapat dikonsumsi dengan beberapa cara, seperti Oral dari mulut. Antibiotik ini berbentuk pil, kapsul, atau cair. Topikal. Antibiotik ini mungkin berbentuk krim, semprotan, atau salep yang dioleskan ke kulit Anda. Bisa juga berupa obat tetes mata atau telinga. Suntikan atau intravena IV. Ini biasanya untuk mengobati infeksi yang lebih serius. Meskipun begitu, Anda mungkin tidak perlu minum antibiotik ketika mengalami infeksi bakteri tertentu. Misalnya, Anda mungkin tidak membutuhkan antibiotik untuk banyak infeksi sinus atau beberapa infeksi telinga. Minum antibiotik saat sebenarnya tidak diperlukan tidak akan membuat Anda lebih cepat sembuh. Malahan, hal ini akan berpotensi menimbulkan efek samping. Itu sebabnya, pastikan Anda berdiskusi dengan dokter sebelum minum antibiotik. Dokter akan memberikan antibiotik sesuai dengan bakteri penyebab infeksi. Penting untuk melakukan anjuran dokter untuk mengatasi kondisi ini, karena infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah serius. Misalnya, luka terinfeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan selulitis dan sepsis yang dapat mengancam jiwa. Bagaimana mencegah infeksi bakteri? Penyakit ini bisa sangat menular dari satu orang ke orang lainnya. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dan mencegah terinfeksi bakteri dengan cara Menjaga jarak hingga 2 meter dengan orang yang sedang sakit. Bakteri dapat menyebar dari jarak kurang lebih dua meter dengan batuk atau bersin. Hindari melakukan aktivitas bersama dengan orang yang terinfeksi, khususnya berdekat-dekatan, seperti berpelukan, berciuman, atau berada di dalam ruangan yang sama. Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun. Jika tidak ada sabun dan air, gunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol. Tutup mulut Anda ketika batuk atau bersin untuk mencegah orang lain tertular. Jangan pinjam-meminjam berbagi barang pribadi, seperti sedotan atau sikat gigi, dengan orang lain. Lakukan seks yang aman dengan pasangan, gunakan kondom, dan jangan bergonta-ganti pasangan seksual. Lakukan vaksinasi untuk menghindari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Selalu konsultasikan kondisi Anda pada dokter untuk mendapatkan solusi terbaik. Kondisi ini dapat diatasi dengan baik dalam penanganan yang tepat. Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS penyakit bakteri pada usus. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Pengertian infeksi ususInfeksi usus atau enterokolitis adalah penyakit radang usus yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan parasit. Biasanya, infeksi terjdi karena seseorang mengonsumsi makanan atau air yang sudah terkontaminasi. Tak hanya itu, kontak dengan orang yang telah terinfeksi juga bisa menjadi sarana penularan penyakit ini. Demikian pula dengan kontak dengan barang yang tercemar. Misalnya mainan, lap, dan peralatan makan. Bagi orang yang sehat, enterokolitis kemungkinan akan pulih dengan sendirinya dan tidak menimbulkan komplikasi. Namun untuk kalangan lanjut usia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, penyakit ini mungkin saja membahayakan. Dalam memberantas penyakit ini, pencegahan adalah kunci utamanya. Pasalnya, infeksi usus terutama akibat virus tidak memiliki pengobatan yang efektif. Pencegahan yang optimal bisa dilakukan dengan menghindari makanan dan minuman yang terkontaminasi. Selain itu, mencuci tangan dengan sabun secara rutin wajib dilakukan. Jenis-jenis infeksi usus Ada beberapa jenis infeksi usus atau enterokolitis, yang masing-masing memiliki gejala dan penyebab yang berbeda. Enterokolitis nekrotikans Enterokolitis nekrotikans terjadi karena adanya kematian jaringan di lapisan usus yang menyertai peradangan. Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi prematur. Enterokolitis terkait antibiotik Enterokolitis juga bisa berkembang setelah pemberian antibiotik. Obat ini bisa jadi menyebabkan kematian massal pada bakteri baik. Akibatnya, tercipta lingkungan sempurna untuk bakteri jahat berkembang dan menyebabkan infeksi, seperti Clostridium difficile. Enterokolitis pseudomembran Enterokolitis pseudomembran melibatkan peradangan pada lapisan usus. Kondisi ini biasanya terjadi karena infeksi bakteri dan setelah seseorang minum antibiotik. Sebagian besar pengidap enterokolitis pseudomembran juga menderita enterokolitis terkait antibiotik. Namun tidak selalu demikian. Enterokolitis hemoragik Enterokolitis hemoragik adalah jenis peradangan lain yang terjadi karena infeksi bakteri. Strain tertentu dari bakteri E. coli menginfeksi usus, menghasilkan racun yang memicu masalah pada tubuh. Infeksi usus mungkin dapat menimbulkan risiko yang parah jika tidak diobati. Misalnya, bakteri masuk ke aliran darah dan menyebar serta merusak organ lain. Dalam kasus yang parah, penderita juga bisa mengalami sindrom uremik hemolitik. Penyakit ini akan meningkatkan risiko gagal ginjal, kerusakan saraf, dan stroke. Tanda dan gejala infeksi ususBeberapa gejala infeksi usus yang umumnya muncul meliputi Diare Mual Muntah Sakit perut Demam Sakit kepala Beberapa penderita mungkin mengalami gejala infeksi usus berupa munculnya darah di dalam feses. Kondisi ini bisa juga muncul dalam kasus infeksi yang biasa dikenal dengan disentri. BAB berdarah bisa disebabkan bakteri atau parasit. Namun hal ini mungkin menandakan adanya sesuatu yang serius dalam tubuh Anda. Penyebab infeksi ususPenyebab infeksi usus bisa berupa virus, bakteri, atau parasit lain di bawah ini Virus Norovirus Norovirus bisa menyebabkan gastroenteritis. Rotavirus Rotavirus merupakan kelompok virus yang sering menginfeksi bayi dan anak-anak. Penularannya juga sangat mudah, yaitu melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi muntahan atau tinja penderita. Adenovirus Gejala yang paling umum dari infeksi adenovirus adalah gangguan pernapasan. Namun virus ini juga bisa emicu diare, demam, konjungtivitis, infeksi kandung kemih, dan ruam. Bakteri Clostridium perfringens Clostridium perfringens merupakan penyebab umum dari keracunan makanan. Gejalanya akan muncul dengan cepat dan berkurang atau hilang dalam waktu 24 jam. Campylobacter jejuni Campylobacter jejuni sering dikaitkan dengan memakan daging ayam dan susu yang sudah terkontaminasi. Bakteri ini sering menginfeksi anak-anak terutama di usia dua tahun ke bawah, lansia, dan pengidap malnutrisi. Salmonella Salmonella umummnya ditularkan melalui makanan, terutama daging, telur, ayam, seafood, dan susu. Gejalanya meliputi diare, demam, dan sakit perut yang timbul antara 12-72 jam setelah konsumsi makanan yang sudah tercemar. Shigella Shigella paling sering ditemukan di negara berkembang. Gejala infeksinya bisa berupa sakit perut, muntah, diare berdarah, dan disertai lendir. E. coli E. coli merupakan penyebab paling umum dari diare wisatawan. Helicobacter pylori H. pylori merupakan penyebab infeksi usus yang terkait dengan tukak pada lambung dan usus 12 jari. Pada kebanyakan kasus, infeksi ini tidak bergejala. Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus adalah bakteri yang paling sering memicu keracunan makanan. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan serangan mendadak yang hebat seperti mual, kram, muntah, dan diare selama 1 hingga 2 hari. Yersinia enterocolitica Y. enterocolitica adalah penyebab diare dan sakit perut yang jarang. Bakteri ini biasanya menginfeksi produk daging mentah atau setengah matang. Kontaminasi bisa juga terjadi pada es krim dan susu. Parasit Giardia lamblia Giardia lamblia paling sering ditemukan pada pelancong yang mengalami diare kronis. Kriptosporidiosis Parasit ini disebarkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Amoebiasis Amoebiasis merupakan parasit yang kerap menyerang kalangan dewasa muda. Faktor risiko infeksi usus Beberapa faktor risiko infeksi usus yang sebaiknya diwaspadai antara lain Anak-anak Anak-anak lebih berisiko menderit infeksi usus karena sistem kekebalannya belum berkembang dengan sempurna. Lansia Sistem kekebalan orang lansia cenderung menurun, sehingga mereka lebih rentan untuk mengalami infeksi usus. Tempat umum Kerumunan dapat menjadi lingkungan penularan infeksi usus. Misalnya, di sekolah, tempat ibadah, kantor, atau asrama. Orang dengan sistem imun lemah Jika daya tahan tubuh lemah, risiko infeksi akan meningkat, termausk infeksi usus. Misalnya pada penderita HIV/AIDS, orang yang menjalani kemoterapi, atau orang yang menggunakan imunosupresan. Diagnosis infeksi ususUntuk memastikan diagnosis infeksi usus dan menentukan jenisnya, dokter bisa melakukan beberapa langlah pemeriksaan di bawah ini Tanya jawab Dokter akan menanyakan gejala, faktor risiko, serta riwayat penyakit pasien. Pemeriksaan fisik Dokter akan memeriksa tubuh pasien untuk mencari tanda-tanda infeksi usus. Pemeriksaan tinja Pemeriksaan sampel tinja bertujuan mengetahui ada tidaknya struktur tinja yang abnormal dan menemukan mikroorganisme penyebab infeksi. Tes darah Tes darah dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya tanda-tanda infeksi. Kolonoskopi Kolonoskopi bertujuan melihat kondisi bagian dalam dari saluran pencernaan. Prosedur ini biasanya dilakukan jika pasien mengalami gejala yang berat guna menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit pencernaan lain Cara mengobati infeksi ususSecara umum, pengobatan infeksi usus ditujukkan untuk mencegah dehidrasi dan mempertahankan nutrisi. Oleh karena itu, saat terserang penyakit ini, pasien perlu mengonsumsi banyak air dan makan makanan yang lunak. Untuk konsumsi air, dapat ditambahkan dengan oralit dapat dibuat di rumah dengan mencampurkan satu sendok teh gula dan setengah sendok teh garam ke dalam satu liter air. Makanan yang perlu dihindari adalah yang mengandung susu, makanan berlemak, dan alkohol karena dapat memperparah diare. Terapi spesifik untuk infeksi usus tergantung penyebabnya. Jika infeksi disebabkan oleh virus, biasanya tidak ada terapi spesifik yang diberikan. Sementara itu, infeksi bakteri membutuhkan antibiotik dengan pilihan jenis antibiotik tergantung dengan jenis bakteri penyebab. Obat yang biasanya digunakan untuk infeksi usus adalah fluorokuinolon, metronidazole, azitromisin, dan trimethoprim-sulfamethoxazole. Untuk infeksi parasit, biasanya akan diberikan obat antiparasit. Komplikasi infeksi usus Komplikasi infeksi usus, terutama yang disebabkan oleh virus, adalah dehidrasi. Kondisi ini terjadi karena tubuh pasien kehilangan banyak air, garam, serta mineral penting. Pada penderita dengan gejala ringan, mencukupi cairan tubuh dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi. Namun pada bayi, manula, dan orang dengan sistem imun lemah, dehidrasi bisa menjadi masalah yang serius. Jika dehidrasi sudah parah, rawat inap mungkin diperlukan agar cairan tubuh dapat diganti melalui infus. Meski jarang, dehidrasi juga dapat berakibat fatal jika terus dibiarkan. Cara mencegah infeksi ususKarena penyebab infeksi usus kebanyakan ditularkan melalui makanan, maka perilaku hidup sehat diperlukan untuk mencegah infeksi usus, seperti Mencuci tangan, terutama sebelum makan Disinfeksi benda-benda yang terkontaminasi misalnya permukaan meja yang sebelumnya terkontaminasi dengan muntahan anak Mencuci bahan makanan yang akan dimasak hingga bersih Memasak makanan hingga matang, terutama daging dan telur Saat bepergian ke negara berkembang, selalu minum dari air mineral kemasan Hindari kontak dekat dengan penderita infeksi usus Infeksi rotavirus dapat dicegah dengan vaksin Kapan Harus Berkonsultasi dengan DokterAnda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala seperti di bawah ini Gejala berat, seperti diare lebih dari enam kali sehari, sakit perut yang parah Diare berkepanjangan, yakni lebih dari dua hari Demam tinggi Darah atau lendir pada tinja Gejala dehidrasi, seperti rasa haus berlebihan dan frekuensi buang air kecil berkurang atau jumlah urine yang lebih sedikit Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan DokterSebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini Buatlah daftar seputar gejala yang muncul. Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang dialami oleh pasien. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga. Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang dikonsumsi oleh pasien. Catat riwayat perjalanan yang baru-baru ini Anda lakukan. Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan kepada dokter. Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberi dukungan moral maupun membantu mengingat informasi yang disampaikan dokter. Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat KonsultasiDokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut Apa saja gejala yang dirasakan pasien? Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait infeksi usus? Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu? Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba? Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis infeksi usus agar penanganan yang tepat bisa diberikan. 10Macam Bakteri yang Sering Menyerang Tubuh, Bisa Sebabkan Penyakit Serius. Bakteri adalah organisme mikroskopis sel tunggal yang hidup hampir di mana-mana. Bakteri hidup di setiap iklim dan lokasi di bumi. Beberapa bakteri hidup di udara, beberapa lagi hidup di air dan beberapa lainnya hidup di tanah. Sebagian besar bakteri tidak berbahaya
Adabeberapa jenis bakteri yang kerap menyebabkan infeksi pada tubuh manusia antara lain: 1. Salmonella. Bakteri salmonella dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala sakit perut parah, diare dan muntah. Hal ini terjadi karena adanya bakteri salmonella non-tifoid yang ditemukan di saluran usus manusia.
Dokbahan atau zat racun yang dihasilkan jasad renik (basil atau bakteri) yang menyebabkan gangguan pd usus dengan gejala keracunan pd makanan KHALAYAK 1 segala yang diciptakan oleh Tuhan; makhluk (manusia dsb); 2 orang banyak; masyarakat ramai -- ramai masyarakat ramai; publik; orang banyak; umum
Enteritis Penyakit Peradangan Usus Halus yang Disebabkan karena Adanya Infeksi Bakteri. TRIBUN-VIDEO.COM - Enteritis merupakan peradangan pada usus halus. Kondisi ini seringkali tidak muncul * Kembali Keatas. Diagnosis Infeksi Usus. Malapetaka di balik penyakit usus buntu / Apendiks, infeksi umbai cacing / Go Dok Indonesia. Hai Sahabat sehat..
. 469 66 72 315 164 120 436 32

penyakit infeksi bakteri yang menyerang usus tts