Kabelini berfungsi sebagai penyalur arus pengisian dari spul pengisian langsung masuk ke kiprok, arus pengisian dari sepeda motor akan dibatasi oleh kiprok sekitar 14,5 volt. Jika lebih dari dari 14,5 volt maka bisa dikatakan overcharging / pengisian berlebih dan jika dipaksakan maka accu akan mledak dan semua lampu juga akan mledak atau pecah.
Penyebab Genset Tidak Stabil – Tidak seperti dulu dimana Genset hanya untuk perusahaan, sekarang ini Genset bisa dibilang sudah menjadi kebutuhan primer karena saat ini sudah banyak pribadi ataupun rumah tangga yang memiliki sebuah Genset. Dengan adanya Genset berbagai aktivitas akan berjalan normal meski terjadi pemadaman listrik, utamanya aktivitas-aktivitas yang penggunaanya membutuhkan pada suatu kondisi namanya juga sebuah produk, Genset pasti akan mengalami yang namanya permasalahan dan salah satunya yaitu Genset tidak stabil. Penyebab Genset tidak stabil bisa bermacam-macam dan biasanya ditandai dengan hal-hal yang tidak wajar atau tidak seperti biasanya, seperti suara genset yang terdengan tidak seperti Genset Tidak Stabil1. Penyebab Tidak Stabil Akibat Adanya Masalah Pada Mesin Genset2. Penyebab Tidak Stabil Akibat Adanya Masalah Pada GeneratorAkhir KataGenset memiliki putaran normal yaitu 1500 rpm, dikatakan sebuah Genset tidak stabil jika putarannya kurang dari 1500 rpm. Sedangkan tegangan atau voltase yang dihasilkan oleh Genset biasanya adalah sebesar 220 Volt fase dengan Netral dan 380 Volt fase dengan fase untuk Genset AC tiga fase. Jika tegangan yang dikeluarkan Genset tidak stabil akan mengakibatkan peralatan listrik yang memakai listrik dari Genset akan cepat rusak. Lalu apa sih penyebab Genset tidak stabil?Penyebab Genset tidak stabil penting diketahui untuk menentukan langkah-langkah perbaikan terhadap Genset. Untuk itu sesuai judul artikel dan sekaligus menjawab pertanyaan diatas, dikesempatan kali ini Spbukita akan memberikan informasi seputar hal tersebut yakni penyebab Genset tidak stabil. Jadi bagi yang ingin mengetahui atau sedang mencari informasi mengenai penyebab tidak stabilnya Genset, simak ulasan dari Spbukita tentang penyebab Genset tidak stabil berikut ini. Baca juga PENYEBAB KABEL NETRAL ADA Genset tidak normal atau tegangan genset naik turun dapat dibagi menjadi dua faktor utama, yaitu penyebab dari mesin Genset itu sendiri dan penyebab dari generator pembangkit listriknya, berikut adalah penjelasanya 1. Penyebab Tidak Stabil Akibat Adanya Masalah Pada Mesin GensetPenyebab Genset tidak stabil yang pertama bisa karena ada permasalahan pada mesin Genset itu sendiri, masalah yang menjadi penyebab diantaranya seperti Putaran Mesin Yang Tidak Stabilputaran mesin yang tidak stabil biasanya ditandai dengan suara genset yang tidak seperti biasanya tidak normal dan naik turun. Normalnya putaran Genset yaitu 1500 rpm, jika putaran kurang atau lebih dari nilai tersebut mengakibatkan genset tidak stabil. Adapun penyebab putaran mesin tidak stabil yaitu Kurang bahan bakarbahan bakar kotorBahan bakar tersumbat/tidak lancarSolusi untuk mengatasinya yaitu dengan Cek dan pastikan bahan bakar tidak kotor/bersihGunakan saringan bahan bakar untuk membersihkanyaMemastikan volume bahan bakar normal/tidak kurangMemastikan aliran bahan bakar ke mesin lancarKemudian setelah dipastikan dalam keadaan bersih, volumenya normal serta tidak tersumbat, tetapi putaran mesin masih tidak stabil normal, langkah selanjutnya yaitu memeriksa pengatur bahan bakar governor dan pastikan governor berfungsi secara Bahan Bakar Governor BermasalahPengatur bahan bakar yang rusak akan membuat putaran mesin tidak stabil dan selanjutnya menyebabkan Genset tidak stabil. Perlu diketahui cara kerja governor ini yaitu berdasarkan putaran mesin Genset, dimana jika putaran mesin kurang akan menyebabkan governor tebuka lalu bahan bakar bisa masuk, sedangkan jika putaran mesin lebih/diatas normal berakibat bahan bakar yang masuk berkurang karena governor membukanya sedikit. Jadi untuk mengetahui penyebab putaran mesin tidak stabil, pastikan mengecek governor, MPU serta Actuator valve dan pastikan semuanya berfungsi secara Penyebab Tidak Stabil Akibat Adanya Masalah Pada GeneratorGenerator merupakan sistem kelistrikan dari mesin Genset. Generator atau sistem kelistrikan yang bermasalah juga menjadi penyebab genset tidak stabil. Adapun permasalahan yang sring terjadi pada generator Genset adalah sebagai berikut Kabel Keluaran Genset Bocor Atau RusakKabel keluaran Genset yang rusak/bermasalah mengakibatkan generator tidak bisa berfungsi dengan baik. Jadi pastikan kabel keluaran masih dalam keadaan bagus, untuk memastikanya yaitu dengan cara mengukur tahanan isolasi kabel dan pastikan nilai tahananya Pada Sambungan dan Terminal KabelPermasalahan pada sambungan dan terminal kabel, seperti longgar/kendor juga bisa sebagai penyebab genset tidak stabil. Jadi cek semua sambungan dan terminal kabel pada mesin Genset, kabel governor, kabel keluaran, terminal kabel di AVR dan lainnya. Pastikan semuanya dalam keadaan bagus serta terpasang baik, tidak lepas, longgar maupun Genset Yang BermasalahKondisi AVR Genset yang bermasalah/rusak juga bisa jadi penyebab tegangan Genset naik turun atau tidak normal . AVR fungsinya adalah untuk mengatur tegangan Genset supaya tetap stabil, jadi jika tegangan Genset tidak stabil bisa jadi karena AVRnya telah rusak atau bisa jadi AVR perlu dilakukan pengaturan tegangan supaya tetap KataDemikian pembahasan mengenai penyebab Genset tidak stabil yang bisa Spbukita bagikan, semoga bisa bermanfaat dan juga membantu serta bisa menambah wawasan bagi para pembaca artikel ini.
Kelastrafo arus dinyatakan dengan tanda “nP”, dimana n menunjukan kelas ketelitian dan P menujukkan trafo arus untuk proteksi. Trafo arus proteksi untuk keperluan khusus diberi tanda “nPS”. Trafo arus khusus ada dua jenis yaitu trafo arus reaktansi rendah dan trafo arus reaktansi tinggi. maksudnya di nomer 4.
Dalam jaringan instalasi listrik ada 3 jenis arus yang di gunakan, yaitu Phase atau Api listrik, Netral atau Nol dan Grounding Arde atau disebut juga dengan instalasi pentanahan. Satu kabel mewakili satu arus dan jika salah satu kabel bertemu satu sama lain akan terjadi short, ini belaku dalam sistem listrik AC arus kuat maupun DC arus lemah/arus searah. Namun di ulasan kali ini kita akan membahas apa itu perbedaan antara Grounding dan Netral. Apakah keduanya bisa di sebut sama atau sama-sama memiliki tugas penting namun berbeda dalam sebuah rangkaian listrik arus bola balik? Simak ulasan ini sampai selesai dan semoga bermanfaat bagi anda yang sedang mencari info perbedaan Netral dan Grounding listrik. Perbedaan arus Netral dan Grounding dalam kelistrikan Jaringan instalasi listrik satu phase terdapat tiga jenis tembaga kabel yang sering digunakan yaitu Phase Netra Dan Grounding. Ketiga kabel ini memiliki fungsi masing masing. Simak perbedaannya Netral dan Grounding dibawah ini Kabel Netral atau 0 Kabek ini identik dengan kode warna Biru di dalam jaringan instalasi listrik arus bolak balik. Kabel netral adalah kabel yang pada daat kita sentuh tidak ada listrik sama sekali atau mendekati 0. Pada saat bertegangan antara kabel Phase dan Netral sedang dipergunakan sebagai energi mekanik beban, kabel Netra sama sekali tidak akan ada tegangan listrik, anda dapat membuktikannya dengan menggunakan Tespes listrik. Kabel Grounding / Arde Pentanahan Berbeda dengan kabel Netral yang bersumber dari pembangkit listrik, kabel grounding tidak bersumber dari komoponen yang sama atau transformator. Kabel grounding terpisah dengan kabel Netral maupun Phase, kabe arde tertanam langsung ke tanah untuk melindungi instalasi dari gagal isolasi sebuah jaringan instalasi listrik. Jadi sekali lagi ke tiga kabel tersebut tidak dapat di jadikan satu karena sudah sesuai PUIL pln. Bagi anda yang sedang mencari jasa pemasangan instalasi listrik, segera hubungi kami untuk mengajukan penawaran. Melayani jasa instalasi listrik pemasangan baru maupun renovasi, melayani jasa pemasangan grounding gedung dan penangkal petir.
Jikakebocoran kabel sirkuit saja diperlukan, putuskan (matikan) beban. Uji sirkuit fase tunggal dengan menjepit konduktor fase dan netral. Nilai yang diukur adalah arus apa pun yang mengalir ke tanah. Uji sirkuit tiga fase dengan menjepit semua konduktor tiga fase. Jika netral hadir, itu harus dijepit bersama dengan konduktor fase.
The Power distribution in a 3-phase system, cannot be separated from the flow of current in the neutral of the transformer, which will cause power losses losses where current flows into the neutral conductor and losses that flow into the neutral conductor. This study was conducted to determine the causes and magnitude of power losses that occur due to the occurrence of neutral current flowing in the neutral conductor in a 160kVA distribution transformer. The research location taken is the Distribution Transformer G187 T which is located on Jl. Hos Cokroaminoto Wisma Ombilin where load imbalances often occur. From the results, it can be seen that if the neutral wire has a cross-sectional size of 50 mm2, the current that passes through the neutral wire is for the day and for the cross-sectional size of the wire is 70 mm2, it can reduce the power flowing to the neutral by a percentage of for the daytime. Efficiency value that occurs is greater at night that is while for the day it is For the distribution of each - each phase, especially the S phase, so that it can be balanced because the power supplied to the S phase is too small. We recommend that the current flowing in the neutral wire must be channeled to the ground so that the current flowing in the neutral wire becomes zero. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Journal of Electrical Power Control and Automation, 41, Juni 2021, 1-5 ISSN 2621-556X Online, DOI 1 Analisis Terjadinya Arus Netral Pada Trafo Distribusi 160 kVA Arfita Yuana Dewi1, Asnal Effendi2, Fahody M. Syafar3 123Institut Teknologi Padang Correspondence email arfita Abstrak Penyaluran daya pada sistem 3 fasa, tidak terlepas dengan mengalirnya arus di netral trafo, yang akan menimbulkan rugi – rugi daya losses dimana arus mengalir ke penghantar netral dan losses yang mengalir ke tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besar losses yang terjadi akibat terjadinya arus netral yang mengalir di penghantar netral pada trafo distribusi 160kVA. Lokasi penelitian yang diambil adalah pada Trafo Distribusi G187 T yang berlokasi di Jl. Hos Cokroaminoto Wisma Ombilin dimana sering terjadi ketidakseimbagan beban. Dari hasil perhitungan dapat diketahui jika kawat netral dengan ukuran penampang 50 mm2 maka arus yang melewati kawat netral dengan persentasi 6,4% untuk siang hari dan untuk ukuran penampang kawat 70 mm2 maka dapat mengurangi daya yang mengalir ke netral dengan persentase sebesar 4,77% pembebanan siang. Nilai Efisiensi yang terjadi lebih besar pada pembebanan malam yaitu 94,87% sedangkan untuk siang hari sebesar 93,44%. Untuk penyaluran tiap – tiap fasa terutama fasa S agar dapat diseimbangkan karena daya yang di salurkan pada fasa S terlalu kecil. Sebaiknya untuk arus kawat netral harus di salurkan ke tanah agar arus yang mengalir di kawat netral menjadi nol. Kata kunci Arus Netral, Rugi-rugi Daya, Efisiensi. Abstract The Power distribution in a 3-phase system, cannot be separated from the flow of current in the neutral of the transformer, which will cause power losses losses where current flows into the neutral conductor and losses that flow into the neutral conductor. This study was conducted to determine the causes and magnitude of power losses that occur due to the occurrence of neutral current flowing in the neutral conductor in a 160kVA distribution transformer. The research location taken is the Distribution Transformer G187 T which is located on Jl. Hos Cokroaminoto Wisma Ombilin where load imbalances often occur. From the results, it can be seen that if the neutral wire has a cross-sectional size of 50 mm2, the current that passes through the neutral wire is for the day and for the cross-sectional size of the wire is 70 mm2, it can reduce the power flowing to the neutral by a percentage of for the daytime. Efficiency value that occurs is greater at night that is while for the day it is For the distribution of each - each phase, especially the S phase, so that it can be balanced because the power supplied to the S phase is too small. We recommend that the current flowing in the neutral wire must be channeled to the ground so that the current flowing in the neutral wire becomes zero. Keywords Neutral Current, power losses, efficiency. 1. PENDAHULUAN Kebutuhan terhadap energi listrik seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Maka sangatlah penting untuk menjaga kualitas penyaluran daya listrik. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut harus menjadi perhatian khusus. Berdampak pada penyediaan tenaga listrik 3 fasa, dengan netral di trafo dapat menyebabkan mengalirnya arus di netral trafo, yang akan menyebabkan terjadinya rugi – rugi daya dimana arus menyalir ke penghantar netral dan Losses yang mengalir ke tanah[6]. Untuk mengoptimalkan penyaluran daya listrik agar tidak terjadinya pengurangan daya yang tersalur, maka peneliti mengadakan penelitian tentang analisis terjadinya arus netral pada transformator distribusi yang terjadi di Jl. Cokrominoto Wisma Ombilin Padang. 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem 3 Fasa Sistem 3 fasa yang seimbang merupakan sistem dengan nilai arus, tegangan, dan sudut fasa yang rata-rata sama. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 berikut [6], Gambar 1. Vektor Diagram Arus Seimbang Apabila [IR] = a [ I rat] [IS] = b [ I rat] [IT] = c [ I rat] Dimana pada keadaan seimbang, nilai a = b = c = 1[6]. Untuk Vektor Diagram Arus tidak seimbang seperti yang ditunjukkan pada gambar 2 berikut, Arfita Yuana Dewi, Asnal Effendi, Fahody M. Syafar, Analisis Terjadinya Arus Netral Pada Trafo Distribusi 160 kVA 2 Gambar 2. Vektor Diagram Arus Tidak Seimbang Analisa rugi-rugi daya/losses Losses yang terjadi akibat mengalirnya arus netral pada trafo dapat dirumuskan sebagai berikut [1],[4],[5] = × Dimana = Losses pada penghantar netral trafo Watt = Arus pada kabel netral trafo A = Tahanan penghatar netral trafo Sedangkan losses yang diakibatkan karena arus netral yang mengalir ke tanah ground dapat dihitung dengan perumusan sebagai berikut = × Dimana = Losses akibat arus netral mengalir ke tanah Watt = Arus pada netral yang mengalir ke tanah A = Tahanan pembumian pada trafo Efisiensi Transformator Efisiensi transformator, secara matematis ditulis [1] η = x 100% Pin = Pout + Rugi-rugi 3. METODOLOGI Jenis penelitian yang dilakukan adalah perhitungan dan analisis terjadinya arus netral pada trafo distribusi, dengan pembebanan siang dan malam hari. Proses pelaksanaan penelitian ini disajikan seperti pada Gambar 3 berikut 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Pengukuran Trafo 160kVA Pembebanan Siang Proses pengolahan data 1. Mengetahui dan menghitug terjadinya arus netral pada trafo distribusi. 2. Menganalisis besar rugi– rugi daya Arfita Yuana Dewi, Asnal Effendi, Fahody M. Syafar, Analisis Terjadinya Arus Netral Pada Trafo Distribusi 160 kVA 3 Tabel 2. Hasil Pengukuran Trafo 160kVA Pembebanan Malam Perhitungan pada penelitian ini menggunakan penghantar netral Trafo berukuran 50 mm² dengan Resistansi sebesar 0,6842 /km, dan penghantar fasa berpenampang 70 mm² dengan nilai Resistansi 0,5049/km [3],[4]. Analisa Pembebanan Trafo S = 160KVA = 160000VA V= 400V Fasa-fasa = = = 231,21 A = = = 123,7 A == = 163,7 A Persentase pembebanan Trafo pada siang hari = × 100% = 53% Dan pada Malam hari = × 100% = 70% Analisa Ketidakseimbangan beban trafo Analisa nilai arus fasa Trafo menggunakan koefisien a,b dan c pada 2 kondisi pembebanan sebagai berikut Siang hari = a × I , maka a = = = 0,94 A = a × I , maka b = = = 0,43 A = a × I , maka c = = = 1,61 A Atau dalam persentase berikut × 100% = × 100% = 41% Malam hari = a × I , maka a = = = 1,04 = a × I , maka b = = = 0,53 = a × I , maka c = = = 1,41 Atau dalam persentase berikut × 100% = × 100% = 30% Analisa losses karena adanya arus netral trafo Siang hari Arus netral yang terjadi menyebabkan losses sebagai berikut = × = × 0,6842 = 8278,82Watt ≈ 8,27 kW Penghantar netral Jika menggunakan ukuran penghantar fasa 70 = × = ×0,5049 = 6109,29Watt ≈ 6,10 kW Daya aktif pada Trafo . Didapat Sehingga persentase losses yang timbul dengan terjadinya arus netral adalah % = × 100% = × 100% = 6,4% Penghantar netral Jika menggunakan ukuran penghantar fasa % = × 100% = × 100% = % Losses dengan adanya arus netral yang mengalir ke tanah yaitu = × = × 4 = 14,737 kW Atau dalam persen % = × 100% = × 100% = 11,51% Arfita Yuana Dewi, Asnal Effendi, Fahody M. Syafar, Analisis Terjadinya Arus Netral Pada Trafo Distribusi 160 kVA 4 Malam hari Kondisi pembebanan malam sebagai berikut = × = × 0,6842 = 8430,0282Watt ≈ 8,43 kW Penghantar netral Jika menggunakan penghantar fasa 70 = × = ×0,5049 = 6220,87Watt ≈ 6,22 kW Persentase losses-nya karena arus netral pada penghantar trafo % = × 100% = × 100% = 6,58% 50 % = × 100% = × 100% = 4,85% 70 Losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah adalah = × = × 4 = 12,36 kW Dengan Persentase % = × 100% = × 100% = 9,65% Tabel 3. Losses pada trafo distribusi 160kVA Dari tabel 2 dapat dibuat grafik nilai arus dan Losses seperti yang ditunjukkan gambar 4 dan 5 berikut, Gambar 4. Grafik Arus Gambar 5. Grafik Losses Pada tabel dan grafik losses trafo distribusi 160kVA dapat kita lihat bahwa, semakin besar arus netral yang mengalir di penghantar trafo maka losses yang terjadi di arus netral juga semakin besar. IN arus netral pada trafo sebesar 111A dengan persentase losses sebesar 6,58% pada malam hari. Begitu pula arus yang mengalir ke tanah, semakin besar arus netral yang menagalir ketanah pada trafo maka losses pada penghantar tanah juga semakin besar. IG arus netral yang mengalir ke tanah 60,7A dengan persentase losses 11,51% pada siang hari Analisa Efisiensi Pada Siang hari Arfita Yuana Dewi, Asnal Effendi, Fahody M. Syafar, Analisis Terjadinya Arus Netral Pada Trafo Distribusi 160 kVA 5 η = Pout = 0,94 + 0,43 + 1,61 400 . 123,7. 0,8 = 117960 W =117,96 kW Pin = Pout + Rugi Rugi = 117,96 + 8,27 =126,23 kW η = x 100% = 93,44% Pada Malam Hari η = x 100% Pout = = = 156104 W =156,104 kW Pin = Pout + Rugi Rugi = 156,104 + 8,43 =164,534 kW η = x 100% = 94,87% Dari Perhitungan di atas dapat diperoleh efesiensi dan efesiensi terbesar terjadi pada malam hari itupun beda 1 % yang terjadi pada siang hari. 5. KESIMPULAN Dari tabel dan grafik dapat diketahui jika kawat netral berukuran maka arus yang melewati kabel netral dengan persentasi 6,4% untuk siang hari dan untuk ukuran kabel maka dapat mengurangi daya yang mengalir ke netral dengan persentase sebesar 4,77% untuk pembebanan siang. Prosentase % Efesiensi yang terjadi lebih besar pada pembebanan malam yaitu sedangkan untuk siang hari sebesar 93,44% yang berada di Jl. Hos Cokrominoto Wisma Ombilin. DAFTAR PUSTAKA [1] Abdul Kadir 1981, “Electric Transformer”, Pradnya Paramita Jakarta [2] Aditya, L. 2017. Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 6 Oktober 2017. 61, 33–41. [3] Ginting, Y., Tamba, P., & Agung, U. D. 2019. Sistem Pentanahan Pada Jaringan Distribusi Di PT. PLN Persero . VIIISeptember, 81–86. [4] Ohoiwutun, J., Dwiyanto, M., & Sogen, T. 2019. Analisis Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Efisiensi Transformator Distriusi 100 kVA pada PT . PLN PERSERO. [5] Sentosa Setiadji, J., Machmudsyah, T., & Isnanto, Y. 2008. Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi. Jurnal Teknik Elektro, 72, 68–73. [6] Stevenson, William D. 2000. Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diterjemahkan Oleh Kamal Idris. Jakarta [7] Tobi, M. D. 2018. Analisis Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral Dan Losses Pada Transformator Distribusi Di PT PlN Persero Area Sorong. Biodata Penulis Arfita Yuana Dewi, Lahir di Padang, 24 Januari 1975, Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Teknik Elektro di Sekolah Tinggi Teknik Padang, dan Magister Teknik di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta bidang Sistem Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro . Asnal Effendi, Lahir di Jakarta, 19 Juni 1973, Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Teknik Elektro di Sekolah Tinggi Teknik Padang, dan Magister Teknik di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, bidang Sistem Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro. Fahody M. Syafar, Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Elektro di Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro pada tahun 2020. ... SRMD merupakan perusahaan yang bergerak dibidang minyak bumi dan gas migas yang saat ini sudah memiliki 11 sumur pengeboran minyak. Dengan adanya penambahan beban ini diperlukan sebuah analisis aliran daya yang berguna untuk mengetahui kondisi sistem tenaga listrik sebelum dan sesudah adanya penambahan beban, berupa besaran aliran daya daya aktif, daya reaktif, tegangan dan arus serta rugi daya yang terjadi pada sistem [3]. ...Doan YudantoDasrinal TessalPower flow analysis is used to determine the power flow parameters that are useful for planning the system to operate optimally as well as changes to existing systems, such as what happened at PT. Sele Raya Merangin Dua, which is currently making system changes in the form of additional loads. With the addition of this load, it is necessary to conduct a power flow analysis to determine the effect of increasing the load with the aim of knowing the system performance so that it can be in optimal condition. The research method used is qualitative-descriptive which is carried out in a simulation using ETAP software where the results of the simulation will be tabulated and graphed. The results showed that the increase in load caused an increase in power generation and power distribution, especially on swing-buses to load-buses and branch buses. From the previous generation power of kVA increased to kVA but did not affect the performance of each power system equipment PT. SRMD and the electric power system are still in optimal condition. Julius SentosaTabrani MachmudsyahYanuar IsnantoKetidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan penyebab ketidakseimbangan tersebut adalah pada beban-beban satu fasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut muncullah arus di netral trafo. Arus yang mengalir di netral trafo ini menyebabkan terjadinya losses rugi-rugi, yaitu losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah. Setelah dianalisa, diperoleh bahwa bila terjadi ketidakseimbangan beban yang besar 28,67%, maka arus netral yang muncul juga besar 118,6A, dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah semakin besar pula Markus Dwiyanto TobiPT PLN Persero Area Sorong adalah perusahaan yang bertugas melistriki wilayah kota sorong dan sekitarnya. Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan penyebab ketidakseimbangan tersebut adalah pada beban – beban satu fasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut timbullah arus di netral trafo. Arus yang mengalir di netral trafo ini menyebabkan terjadinya losses susut, yaitu susut akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah. Maka dari itu dibuatlah sebuah analisa dengan menggunakan metode perbandingan dengan cara mengukuran beban pada saat sebelum dilakukan pekerjaan penyeimbangan beban dan dibandingkan dengan pada saat sesudah dilakukan pekerjaan penyeimbangan beban. Penyeimbangan beban ini dilakukan dengan cara memindahkan sebagian beban di fasa yang berbeban tinggi ke fasa yang berbeban lebih rendah sehingga dihasilkan beban fasa yang seimbang. Hasil analisa menunjukan bahwa pada saat sesudah dilakukan pekerjaan penyeimbangan beban, nilai arus netral di penghantar netral trafo dan arus netral yang mengalir ke ground lebih kecil sehingga susut yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan pada saat sebelum dilakukan pekerjaan penyeimbangan KadirAbdul Kadir 1981, "Electric Transformer", Pradnya Paramita JakartaL AdityaAditya, L. 2017. Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Efisiensi Transformator Distriusi 100 kVA pada PT . PLN PERSEROJ OhoiwutunM DwiyantoT SogenOhoiwutun, J., Dwiyanto, M., & Sogen, T. 2019. Analisis Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Efisiensi Transformator Distriusi 100 kVA pada PT. PLN PERSERO.Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diterjemahkan Oleh Kamal IdrisWilliam D StevensonStevenson, William D. 2000. Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diterjemahkan Oleh Kamal Idris. Jakarta
Padadasarnya kabel netral ini adalah kabel acuan / tegangan 0 dalam instalasi listrik, jika di pembangkit listrik netral ini disambungkan ke tanah (jika di pembangkit listrik, bedakan dengan instalasi rumahan ya). Pada instalasi listrik sering dilabeli dengan “N” yang berarti Netral. Kabel Ground. Kabel ground biasanya menggunakan kabel
1 Kabel merah/putih di soket ecm ada arus 12v tidak.? Kalau ada lanjut ke langkah 2, kalau tidak berarti ada yg putus. 2. Cek kabel merah/hitam dari ecm ke kontak lalu keluar dari kontak ada arus apa tidak di kabel hitam sampai ke relay utama, kalau ada lanjut ke langkah tiga, kalau tidak ada koment lg ke sini. 3. Kabellistrik yang putus di rumah memang sangat menyebalkan karena menyebabkan arus listrik tidak bisa mengalir ke seluruh rumah. Alat pendeteksi kabel yang putus dengan transistor c945 ( layout di akhir vidio ) подробнее. . 466 159 52 363 1 55 381 430

penyebab kabel netral ada arus