NamaAl-Qari'ah diambil dari kata Al-Qari'ah yang terdapat pada ayat pertama, artinya menggebrak atau mengguncang, kemudian kata ini dipakai untuk nama hari kiamat. Pokok isi surah ini adalah kejadian-kejadian pada hari kiamat, yaitu manusia bertebaran, gunung berhamburan, amal perbuatan manusia ditimbang dan ancaman Neraka Hawiyah.
Bacaan Surah Al Qari’ah Ayat 1-11 Arab, Latin, dan Artinya. Ini adalah surah yang ke-101, terdiri dari 11 ayat, terdapat pada juz ke-30 atau Juz Amma dan termasuk kedalam golongan surah Makkiyyah karena turun di kota Mekah. Kandungan surah ini tentang kejadian-kejadian pada hari kiamat, dimana umat manusia bertebaran, gunung berhamburan, amal perbuatan manusia ditimbang dan ancaman Neraka Hawiyah. Baca juga Surah sebelumnya Al Adiyat Surah setelahnya At Takatsur الْقَارِعَة Al Qar’iah Hari Kiamat الْقَارِعَةُ ﴿القارعة١ al qoori’ah 1. Hari kiamat مَا الْقَارِعَةُ ﴿القارعة٢ mal qoori’ah 2. Apakah hari kiamat itu? وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا الْقَارِعَةُ ﴿القارعة٣ wamaa adrooka mal qoori’ah 3. Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِ ﴿القارعة٤ yauma yakuunun naasu kalfaroosil mabtsuuts 4. Pada hari itu hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِ ﴿القارعة٥ watakuunul jibaalu kal’ihnil manfuusy 5. dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan; فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوٰزِيْنُهٗ ﴿القارعة٦ fa-ammaa man tsaqulat mawaaziinuh 6. Maka adapun orang yang berat timbangan kebaikannyanya, فَهُوَ فِى عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍ ﴿القارعة٧ fahuwa fii iisyatir raadhiyah 7. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan senang; وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوٰزِيْنُهٗ ﴿القارعة٨ wa-ammaa man khoffat mawaaziinuh 8. Dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikannya. فَأُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ﴿القارعة٩ fa-ummuhuu haawiyah 9. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah, وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا هِيَهْ ﴿القارعة١۰ wamaa adrooka maa hiyah 10. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah? نَارٌ حَامِيَةٌ ﴿القارعة١١ naarun haamiyah 11. Yaitu api yang sangat panas. Video Murottal Surah Al Qari’ah
Danmenurut ilmu tajwid artinya getaran suara yang terjadi ketika mengucapkan huruf yang sukun sehingga menghasilkan pantulan yang kuat, baik karena sukun yang asli maupun karena dihentikan. Huruf qalqalah ada lima yaitu ba (ب), jim (ج), dal (د), ta (ط), dan qaf (ق). Agar lebih mudah mengingatnya, siswa bisa menyingkat huruf qalqalah
Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pada kali ini admin blog poskajian akan membahas analisis hukum tajwid Surat Al-Qariah Ayat 1-11 lengkap dengan penjelasannya. Al-Qariah artinya hari kiamat. Surat tersebut merupakan yang ke-101 di dalam Al-Quran. Para pembaca bisa menyimak analisis hukum tajwidnya berikut ini. Keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas adalah 1. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah alasannya huruf alif lam bertemu huruf qaf. Dibaca secara jelas. Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 2. Disebut ta' marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf. 3. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf qaf. Dibaca secara jelas. Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 4. Disebut ta' marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf. 5. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat. 6. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. 7. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 8. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf qaf. Dibaca secara jelas. Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 9. Disebut ta' marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf. Baca pula Doa Menjenguk Orang Sakit Lengkap Arab Latin dan Artinya. 10. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 11. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 12. Ada tiga hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham masuk ke huruf nun . Kedua, ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 13. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf fa. Dibaca secara jelas. 14. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 15. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas. 16. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. 17. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat. 18. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Baca pula Doa Shalat Dhuha Lengkap Arab Latin dan Artinya. 19. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf jim. Dibaca secara jelas. 20. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 21. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf 'ain. Dibaca secara jelas. 22. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas. 23. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf fa'. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa'. 24. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat. 25. Terdapat dua hukum di sini, pertama ghunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 26. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf tsa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf tsa. 27. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Baca pula Doa Perlindungan Anak Lengkap Arab Latin dan Artinya. 28. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat kasrah bertemu ya' sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 29. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa' berharakat kasrah bertemu ya' sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 30. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf 'ain berharakat kasrah bertemu ya' sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 31. Idgham bilaghunnah karena huruf ta' berharakat kasrah tanwin bertemu huruf ra tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang. 32. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 33. Disebut ta' marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf. 34. Terdapat dua hukum di sini, pertama ghunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 35. Idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf kha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali. 36. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Baca pula Hukum Tajwid Surat Al-Isra Ayat 32 Lengkap Dengan Penjelasannya. 37. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat kasrah bertemu ya' sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 38. Ghunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 39. Mad shilah qashirah sebab huruf ha kata ganti bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat. 40. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 41. Disebut ta' marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf. 42. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat. 43. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. 44. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 45. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 46. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Baca pula Perbedaan Hadas dan Najis Dilengkapi Penjelasannya. 47. Idzhar sebab huruf ra berharakat dhamah tanwin bertemu huruf ha'. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali. 48. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 49. Disebut ta' marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf. Surat Al-Qariah termasuk juz 'amma atau juz 30. Dengan kita mengetahui hukum tajwid dari surat ini maka kita akan mudah untuk bisa membacanya secara tartil. Biasakan juga untuk membaca Al-Quran setiap hari. Meski hanya satu halaman tetapi kalau rutin maka akan sangat baik. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
teksbacaan surat al qari'ah arab latin dan terjemahannya - al qari'ah adalah surat ke 101 dalam al-quran yang terdiri dari 11 ayat saja. sebagai salah satu surat pendek yang masuk dalam juz amma, al-qari'ah cukup sering dibaca tentunya. surah ini turun setelah surat quraisy di kota mekkah dan termasuk golongan surat makkiyah. nama al qariah
Bacaan surat Al Qariah arab, latin dan terjemahannya serta dilengkapi dengan audio perayat sebagai media referensi dalam memperbaiki makhrojul huruf dan tajwid pada setiap ayat bagi teman teman yang belum fasih dalam membaca Al Quran, atau untuk ditirukan nada membaca Al Qurannya. dalam surat Al Qariah terdapat 11 ayat yang semuanya terangkum dalam 1 ruku, surat ini termasuk dalam jajaran surat pendek al quran sama seperti surat al kafirun dan yang lainnya. Lalu apa arti dari Al Qariah itu ? Al Qariah secara bahasa memiliki arti hari kiamat, surat ini juga merupakan bagian dari golongan surat Makkiyah, yakni surat yang turun di Makkah. Dan surat ini berada pada urutan yang ke 101 dalam mushaf Al Quran. Surat ini juga merupakan surat yang masuk dalam bagian di Juz Amma atau Juz 30. selain bacaan surat al qariah arab latin dan arti terjamahan sobat bisa download audio mp3 surat al qariah dan bisa dipelajari secara offline, untuk surat lain misalnya surat al kautsar silahkan cari di islambl dengan judul surat al kautsar dan begitu pula untuk surat yang lainnya. dan bagi sobat yang ingin mempelajari isi kandungan surat ini silahkan belajar kepada ustadz ahli tafsir agar mudah dan benar dalam pemahaman dan pengamalan. Agar lebi mudah untuk dipelajari, islambl telah membuatkan tabel keterangan surat berikut ini. Informasi Keterangan Nama Surat Al Qariah Arti Surat Hari Kiamat Penggolongan Makkiyah Nomor Surat 101 Nomor Juz Juz 30 Total Ruku’ 1 Ruku’ Total Ayat 11 Ayat Ayat Sajdah _ Surat Sebelumnya Al Adiyat Surat Setelahnya At Takasur Baik sobat muslim semuanya, itu tadi sekilas pembahasan seputar informasi surat Al Qariah yang bisa kami bagikan pada kesempatan kali ini. Selanjutnya mari kita menuju tema utama kali ini yaitu bacaan surah Al Qariah dan terjemahannya serta dilengkapi dengan mp3 perayat dari surah Al Qariah yang bisa sobat pergunakan untuk memandu dalam memperindah bacaan surat ini. Bacaan Surat Al Qariah Arab Latin Dan Artinya Basmalah بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Bismillahirrahmaanirrahiim QS. Al-Qariah 1 اَلْقَارِعَةُۙ Al-qaari’ah Terjemahan Hari Kiamat, QS. Al-Qariah 2 مَا الْقَارِعَةُ ۚ Maal qaari’ah Terjemahan Apakah hari Kiamat itu? QS. Al-Qariah 3 وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ Wamaa adraaka maal qaari’ah Terjemahan Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? QS. Al-Qariah 4 يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ Yauma yakuunun-naasu kal faraasyil mabtsuuts Terjemahan Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, QS. Al-Qariah 5 وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ Watakuunul jibaalu kal ihnil manfuus Terjemahan dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. QS. Al-Qariah 6 فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ Fa-ammaa man tsaqulat mawaaziinuh Terjemahan Maka adapun orang yang berat timbangan kebaikannya, QS. Al-Qariah 7 فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ Fahuwa fii iisyatir raadhiyah Terjemahan maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan senang. QS. Al-Qariah 8 وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ Wa-ammaa man khaffat mawaaziinuh Terjemahan Dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikannya, QS. Al-Qariah 9 فَاُمُّهُ هَاوِيَةٌ ۗ Fa-ummuhu haawiyah Terjemahan maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. QS. Al-Qariah 10 وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ Wamaa adraaka maa hiyah Terjemahan Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? QS. Al-Qariah 11 نَارٌ حَامِيَةٌ Naarun haamiyah Terjemahan Yaitu api yang sangat panas.
BacaanSurah Al Qari'ah Ayat 1-11 Arab, Latin, dan Artinya. Ini adalah surah yang ke-101, terdiri dari 11 ayat, terdapat pada juz ke-30 atau Juz 'Amma dan termasuk kedalam golongan surah Makkiyyah karena turun di kota Mekah.
GW – Memaknai pengertian mengenai apa itu akhir zaman ? pentingkah sebagai makhluk didunia ini untuk menyakini akan hal itu ? pantaskah sebagai makhluk menyepelakan akan adanya hari akhir. Akhir zaman merupakan periode waktu yang dijelaskan secara eskatologi yakni peristiwa yang sudah dilalui atau sebelum dilalui rangkaian kehidupan makhuk, begitupun juga hubungan antar ruang dan waktu kosmologi, dan juga mengenai abrahamik. Unik memang memaknai mengenai akhir zaman ini, begitupun juga uniknya memahami mengenai hukum bacaan tajwid yang ada pada Surat Al-Qari’ah dan juga artinya berikut Ulasan dan Bacaan Surat Al-Qari’ah. ٱلۡقَارِعَةُ مَا ٱلۡقَارِعَةُ وَمَاۤ أَدۡرَىٰكَ مَا ٱلۡقَارِعَةُ یَوۡمَ یَكُونُ ٱلنَّاسُ كَٱلۡفَرَاشِ ٱلۡمَبۡثُوثِ وَتَكُونُ ٱلۡجِبَالُ كَٱلۡعِهۡنِ ٱلۡمَنفُوشِ فَأَمَّا مَن ثَقُلَتۡ مَوَ ٰزِینُهُۥ فَهُوَ فِی عِیشَةࣲ رَّاضِیَةࣲ وَأَمَّا مَنۡ خَفَّتۡ مَوَ ٰزِینُهُۥ فَأُمُّهُۥ هَاوِیَةࣱ وَمَاۤ أَدۡرَىٰكَ مَا هِیَهۡ نَارٌ حَامِیَةُۢ Artinya -* Hari Kiamat -* Apakah hari Kiamat itu? -* Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? -* Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, -* Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. -* Maka adapun orang yang berat timbangan kebaikannya, -* Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan senang. -* Dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikannya, -* Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. -* Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? -* Yaitu api yang sangat panas. Yah, seperti yang sudah kalian baca pada arti diatas tersebut mengenai hari kiamat, pada surat al-qariah ini menggambarkan tentang dahsyatnya hari kiamat, mulai dari suara, kondisi, dan juga keadaan yang ada. Apa yang menjadi gambaran dari pada suara yakni angin yang bisa menerbangkan manusia, kondisi yang mana gunung-gunung bertabrakan dsb. Asbabun Nuzul Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ Asbabun nuzul merupakan sebab musabab turunya akan suatu surat yang ada didalam Al-Qur’an salah satunya seperti halnya surat Al-Qari’ah ini, ada beberapa Riwayat yang menjelaskan mengenai turunya surat al-qari’ah. Yakni menurut Ibn Abbas, salah satu seorang sahabat Nabi yang juga ahli tafsir, surat Al-Qari’ah turun sebagai pengingat atau peringatan bagi orang-orang mekkah yang meremehkan kekuasaan Allah SWT dan tidak takut akan adanya hari kiamat. Pada Riwayat lain juga dijelaskan mengenai sebab musababnya surat ini diturunkan, untuk apa ? yakni bahwa surat Al-Qari’ah turun karena atas jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang musyrik mekkah tentang kejadian paa hari itu yakni hari kiamat dan perhitungan amal manusia. Hukum Bacaan Yang Terdapat Pada Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ Tentunya kalian semua sudah tahu hukum bacaan tajwid itu apa saja, dan banyak sekali macamnya, dari segi sifatnya, bentuknya, keluarnya huruf dan keadaan tertentu ketika harakat diikuti dengan huruf-huruf hija’iyah yang jumlahnya ada 28, dikatakan juga ada 30 yang termasuk yakni lam alif dan hamzah, didalam buku standar tajwid sendiri dikatakan huruf hija’iyah itu sendiri ada 29, untuk lam alif tidak ada lebih jelasnya silahkan baca pada artikel huruf huruf hija’iyah. Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin Pada Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ Ada 5 hukum nun sukun dan tanwin, setiap hukumnya memiliki kriteria tersendiri untuk ditetapkan sebagai ha katas hukum itu sendiri, baik dari segi bertemunya, keadaanya dan begitu juga cara bacanya, untuk lebih jelasnya bisa kalian baca pada babnya nun sukun dantanwin, disitu telah dijelaskan secara gambling tinggal kemauan untuk membaca saja. Hukum Bacaan Tawjid Lafadz Sebab Idgham bighunnah - - Idgham bilaghunnah عِیشَةࣲ رَّاضِیَةࣲ Bertemunya kasrah tanwin dengan Ro’ Iqlab - - Idzhar مَنۡ خَفَّتۡ Bertemunya nun mati dengan Kho’ نَارٌ حَامِیَةُۢ Bertemunya dhommah tanwin dengan Ha’ Ikhfa ٱلۡمَنفُوشِ Bertemunya nun sukun atau mati dengan Fa’ مَن ثَقُلَتۡ Bertemunya nun Sakinah dengan Tsa’ Jadi pada Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ telah ditemukan adanya hukum nun sukun dan tanwin. Apa saja ? yakni dari mulai bacaan ikhfa, idzhar, dan juga idgham bilaghunnah, pada tabel diatas telah ditunjukan bagian kalimat dan juga sebabnya. Kemudian bagaimana cara membacanya, pada hukumnya idgham bilaghunnah yakni عِیشَةࣲ رَّاضِیَةࣲ tanwinya ta marbuthoh masuk kedalam ro’ yang bertasydid, Tirro dengan bibir Bersiap untuk masuk kedalam huruf Ro’. Begitupun juga sama pada lafadz نَارٌ حَامِیَةُۢ. Ikhfa’ pada lafadznya surat al-qari’ah ٱلۡمَنفُوشِ cara membacanya yakni dengan dibaca panjang antara hurufnya mim sukun dengan fa dhommah, yakni membaca hurufnya mim fathah dan Bersiap untuk membaca hurufnya fa’ dhommah mangfa dibaca panjang satu alif. Ada perbedaan dalam membaca setiap huruf ikhfa, yakni ada yang masuk dengan NG dan juga ada yang hanya N, tergantung dari pada hurufnya. Hukum Bacaan Mim Sukun Pada Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ Sudahkah kalian tahu ada berapa banyaknya hukum sukun itu ? dan yang dimaksud mim sukun itu sendiri yang bagaimana ? dan seperti apa ? bagaimana keadaanya ? Mim sukun merupakan huruf hija’iyah yang telah dihiasi dengan sebuah harakat yakni sukun ْ dengan maksud untuk mempermudah bacaan, bentuknya seperti ini مۡ, keadaanya harakat sukun harakat pertanda huruf tersebut dibaca mati berada diatas huruf mim. Hukum mim sukun sendiri terbagai menjadi tiga bagian, setiap bagianya memliki syarat dan kriteria untuk masuk kedalam bagian hukum mim sukun tersebut, lebih jelasnya untuk apa saja bagianya ? silahkan baca pada babnya hukum bacaan mim sukun. Hukum Bacaan Tawjid Lafadz Sebab Ikhfa’ Syafawi - - Idgham Mistli - - Idzhar Syafawi - - Jadi Pada Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ tidak terdapat dan tidak ditemukan adanya salah satu hukum bacaan mim sukun dari mulai ayat 1-11. Hukum Bacaan Mad Pada Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ Terdapat 2 hukum bacaan mad yang kemudian dirincikan lagi pada tiap 2 bagian itu, yakni pada bagianya mad asli mad thobi’i dan mad far’I. mengenai apa saja bagianya silahkan baca pada babnya macam-macam mad. Hukum Bacaan Tawjid Lafadz Sebab Mad thobi’i ٱلۡقَارِعَةُ Fathah qaf diikuti alif مَا ٱلۡقَارِعَةُ Fathah qaf diikuti alif dan juga fathah mim diikuti alif أَدۡرَىٰكَ مَا ٱلۡقَارِعَةُ Fathah pada huruf ro, mim, qaf diikuti alif یَوۡمَ یَكُونُ Dhammah pada kaf diikuti wawu sukun ٱلنَّاسُ كَٱلۡفَرَاشِ Fathah pada hhuruf nun, kaf, ro’ diikuti dengan alif mati asli وَتَكُونُ ٱلۡجِبَالُ Dhammah pada huruf kaf diikuti dengan wawu sukun dan juga fathah pada huruf ba’ diikuti alif فَأَمَّا Fathah pada huruf mim diikuti dengan alif مَوَ ٰزِینُهُ Fathah pada huruf wawu diikuti dengan alif فِی عِیشَةࣲ رَّاضِیَةࣲ Kasrah diikuti dengan huruf ya sukun وَأَمَّا Fathah pada huruf mim diikuti dengan alif مَوَ ٰزِینُهُ Fathah pada huruf wawu diikuti dengan alif فَأُمُّهُۥ هَاوِیَةࣱ Fathah pada huruf ha diikuti dengan alif dan juga dhammah pada ha diikuti wawu أَدۡرَىٰكَ مَا هِیَهۡ Fathah pada huruf mim, ro diikuti dengan alif نَارٌ حَامِیَةُۢ Fathah pada huruf nun, ha’ diikuti dengan alif Mad wajib muttasil وَمَاۤ أَدۡرَىٰكَ Sebab Mad bertemu hamzah dalam satu kalimat Mad jaiz munfassil - - Mad lazim - - Mad Arid ٱلۡمَبۡثُوثِ Mad yang bertemu dengan sukun karena berhenti ٱلۡمَنفُوشِ Mad yang bertemu dengan sukun karena berhenti Mad lazim khilmi mutsaqol - - Mad lazim khilmi mukhoffaf - - Mad lazim harfi mutsaqol - - Mad lazim harfi mukhoffaf - - Mad farqi - - Mad Iwad - - Mad lin - - Mad shilah - - Jadi pada Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ terdapat tiga hukum bacaan yang menjadi bagian dari pembagian hukum bacaan mad, yakni mad asli itu sendiri, kemudian mad arid yakni dan mad wajib muttasil. Hukum Bacaan Qalqalah Pada Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ Qalqalah adalah goncangan, pengertian lain qalqalah yaitu huruf yang apabila diucapkan terjadi goncangan pada makhrojnya sehingga terdengar pantulan suara yang kuat. Lebih jelasnya silahkan buka pada babnya sifat – sifat huruf. Hukum Bacaan Tawjid Lafadz Sebab Qalqalah sughro ٱلۡمَبۡثُوثِ Sebab huruf Ba’ sukun asli berada ditengah kalimat وَمَاۤ أَدۡرَىٰكَ Sebab huruf Dal sukun asli berada ditengah kalimat Jadi pada Surat Al-Qaria’ah terdapat 2 lafadz yang menunjukkan adanya sifatul huruf qalqalah atau hukum qalqalah yang ditunjukan pada tabel diatas. Cara membacanya bagaimana ? yakni dengan memantulkan hurufnya qalqalah ADD MABB. Hukum Bacaan Ghunnah Pada Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ Ghunnah adalah suara dengung yang enak dalam hidung, yang tersusun dalam huruf mim م dan nun ن. Atau dalam keterngan lain ghunnah adalah ketika ada nun ن atau mim م yang bertasydid. Hukum Bacaan Tawjid Lafadz Sebab Ghunnah یَكُونُ ٱلنَّاسُ Ada nun yang bertasydid فَأَمَّا Ada Mim yang bertasydid وَأَمَّا Ada Mim yang bertasydid فَأُمُّهُ Ada Mim yang bertasydid Ada 2 huruf yang menjadikan keadaanya huruf dan harakat beserta tanda baca dihukumi ghunnah yakni mim dan nun, pada Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ terdapat 4 keadaan yang dihukumi hukum bacaan ghunnah yakni seperti pada tabel diatas ada bagianya nun dan juga ada bagianya mim bertasydid, pelajari pada babnya sifatul huruf. Jadi pada Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ terdapat variasi dan macam hukum bacaan, yakni adanya hukumnya mad, hukum nun sukun dan juga sifatnya qalqalah dan ghunnah , namun tidak ditemukan adanya tanda terjadinya keadaanya yang mengharuskan untuk menghukumi bagian dari hukum bacaan mim sukun yakni adanya mim sukun bertemu atau diikuti salah satu huruf hija’iyah. Itulah artikel mengenai Hukum Bacaan Tajwid Pada Surat Al-Qari’ah ٱلۡقَارِعَةُ dan Artinya semoga bermanfaat, salam dari kami griya waras, see u next time.
Kandunganinti dari isi Surah Al Qariah adalah menjelaskan tentang hari kiamat, yaitu bagaimana terjadinya hari kiamat dan pada saat itu manusia bertebangan, gunung berhamburan, penimbangan amal perbuatan serta balasan tempat bagi manusia. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْقَارِعَةُۙ al-qāri'ah Hari Kiamat,
Asslaamu’alaikum, Hallo sobat pada artikel ini admin akan menguraikan tajwid surat Al Qari’ah yang artinya hari kiamat, surat ini adalah surat ke 101 dalam Al Quran. Dalam surat Al Qariah terdapat beberapa hukum tajwid, diantaranya tajwid mad thabi’i, qolqolah, Mad jaizmunfashil, Mad aridl lissukun dan sebagainya. Pada artikel sebelumnya sudah dibagikan tajwid surat At Takatsur. tajwid surat al qari’ah Silahkan baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui hukum tajwid didalamnya. Tajwid surat Al Qariah ayat 1 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْقَارِعَةُ ١ اَلْ Ini adalah alif lam qomariyah, karena ada alif lam dan sukun. قَا Ini adalah mad thobi’i, karena ada huruf alif difatah, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. رِعَةُ Huruf ro nya dibaca tarqiq/tipis karena dia berharakat kasroh. Huruf Ro dibaca tarqiq/tipis, karena huruf ro nya mati karena waqof dan didahului oleh harakat kasroh. Huruf Ro dibaca tarqiq apabila Huruf ro berharakat kasroh atau tanwin kasroh contohnya مَرِيْضًا عَشْرٍ خَيْرٍ رِزْقًا Huruf ro yang mati karena waqof, sedang sebelum huruf ro ada huruf ya yang mati. Dan sebelum huruf ya ada huruf yang berharakat fatah atau kasroh contohnya بِيَدِكَ الْخَيْرُ حَرِيْرٌ كَبِيْرُ Huruf ro yang mati sedang huruf sebelumnya berharakat kasroh asli dan huruf sesudahnya bukan huruf isti’la contohnya مِرْفَقًا فِرْعَوْنَ مِرْيَةٍ فَبَشِّرْهُمْ Ustadz Ismail Tekan dalam buku Tajwid Al Quranul Karim menambah 2 kondisi lagi yang menyebabkan huruf ro dibaca tarqiq yaitu Huruf ro yang mati karena waqof sukun aridli dan didahului oleh harakat kasroh, contohnya مُذَكِّرْ تَسْتَكْبِرْ اَلْمُدَثِّرْ Huruf ro yang mati karena waqof, huruf sebelumnya mati, dan huruf sebelumnya berharakat kasroh, contohnya وَلَا بِكْرٌ اَلذِّكْرُ Ta marbutoh bila waqof berubah bunyinya ke huruf H, membacanya menjadi ah. Ayat 2 مَا الْقَارِعَةُ ٢ مَا الْ Ini adalah alif lam qomariyah, karena ada alif lam dan sukun. Disini ada alif difatah, tidak dibaca mad, tapi digabung ke alif lam qomariyah. قَا Ini adalah mad thobi’i/mad ashli, karena ada alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. رِعَةُ Huruf ro dibaca tarqiq/tipis, karena diharakat kasroh. Ta marbutoh berubah menjadi HA bila waaqof, tetapi bila disambung ke ayat berikutnya tetap dibaca TA. Ayat 3 وَمَاۤ أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ ٣ وَمَاۤ أَ Ini adalah mad jaiz munfashil, karena ada mad asli menghadapi huruf hamzah pada kata yang lain. Panjangnya adalah 2, 4, atau 5 harakat. أَدْ Ini adalah qolqolah sugro, karena ada huruf qolqolah dal yang sukun asli. Huruf qolqolah ada 5 yaitu ب ج د ط ق رَاكَ Disini ada 2 hukum yaitu hokum ro yang dibaca tebal, karena dia berharakat fatah. Kedua mad ashli karena ada alif difatah, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. مَا الْ Ini adalah alif lam qomariyah, karena ada alif lam dan sukun. Disini ada alif difatah, tidak dibaca mad, tapi digabung ke alif lam qomariyah. قَارِعَةُ Ini adalah mad thobi’i/mad ashli, karena ada alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. Huruf ro dibaca tarqiq/tipis, karena diharakat kasroh. Ta marbutoh berubah menjadi HA bila waaqof, tetapi bila disambung ke ayat berikutnya tetap dibaca TA. Ayat 4 يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ ٤ يَوْمَ Ini adalah huruf lin/haraf lin, karena ada huruf wawu yang disukun oleh huruf yang berharakat fatah. Huruf lin hurufnya ada 2 yaitu wawu dan ya. يَكُوْنُ Ini adalah mad ashli/mad thobi’i, karena ada huruf wawu didlommah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. نُ النَّ Disini ada 2 hukum yaitu alif lam syamsiyah dan gunnah. Alif lam syamsiyah tandanya ada alif lam dan tasydid. Gunnah karena ada huruf nun ditasydid. Cara membacanya didengungkan 2-3 harakat. نَاسُ Ini adalah mad ashli/mad thobi’i, karena ada alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. كَالْفَ Ini dinamakan alif lam qomariyah, karena ada alif lam dan sukun. فَرَاشِ Ini adalah mad ashli, karena ada alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. شِ الْ Ini adalah alif lam qomariyah, tandanya ada alif lam dan sukun. مَبْ Ini adalah qolqolah sugro, karena ada huruf qolqolah Ba yang disukun asli. Huruf qolqolah ada 5 dikumpulkan dlm kata Ba – Ju – Di – Tho – Qo. ثُوثِ Ini dinamakan mad aridlissukun bila waqof, karena ada mad ashli menghadapi huruf hidup yang sukun karena diwaqofkan. Panjangnya adalah 2,4 atau 6 harakat. Sedangkan bila disambung namanya mad ashli/mad thobi’i, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. Ayat 5 وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِ ٥ وَتَكُوْنُ Ini adalah mad ashli/mad tobi’i, karena huruf wawu didlommah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. نُ الْ Ini disebut alif lam qomariyah, karena ada alif lam dan sukun. جِبَالُ Ini adalah mad asli/mad tobi’i, karena ada alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. كَالْعِهْنِ الْ Yang ini dinamakan alif lam qomariyah, karena ada alif lam dan sukun. مَنْفُ Ini adalah ikhfasamar, karena ada nun mati menghadapi huruf ikhfa yaitu FA. Dalam hukum nun mati/tanwin huruf ikhfa adalah selain dari huruf idzhar, idghom dan iqlab. Idzhar hurufnya ada 6 yaitu huruf idzhar halqi Idghom hurufnya ada 6 yaitu huruf idgham Iqlab hurufnya ada 1 yaitu huruf iqlab فُوْشِ Ini dinamakan mad aridlissukun bila waqof, karena ada mad ashli menghadapi huruf hidup yang sukun karena diwaqofkan. Panjangnya adalah 2,4 atau 6 harakat. Sedangkan bila disambung namanya mad ashli/mad thobi’i, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. Ayat 6 فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهٗ ٦ فَأَمَّ Ini adalah gunnah/wajibul gunnah, karena ada huruf mim yang dutasydid. Cara membacanya adalah didengungkan antara 2-3 harakat. Huruf gunnah ada 2 yaitu mim dan nun yang ditasydid. مَا Ini adalah mad asli/mad tobi’i, karena ada alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. مَنْ ثَ Ini adalah ikhfasamar, karena ada nun sukun menghadapi huruf ikhfa yaitu TSA. ثَقُلَتْ Disini yang perlu diperhatikan huruf TA tanis disukun, membacanya bunyi TA nya diiringi udara yang keluar dari mulut kita seolah-olah mendesis, untuk prakteknya harus dipandu oleh seorang guru. مَوَازِيْ Ini adalah mad ashli/mad tobi’i, karena ada alif difatah dan ya dikasroh. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. نُهٗ Bila waqof tidak ada hukum tajwidnya, tapi bila disambung namanya mad shilah qoshiroh, karena ada Ha dlomir berharakat domah terbalik. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. Ayat 7 فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍ ٧ فَهُوَ فِيْ عِيْ Ini adalah mad ashli/mad tobi’i, karena ada huruf ya dikasroh. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. شَةٍ رَّ Yang ini dinamakan idghom bila gunnah, karena ada tanwin kasroh menghadapi huruf RO. Huruf idghom bila gunnah ada 2 yaitu LAM dan RO. Didalam hukum nun mati atau tanwin idghom terbagi menjadi 2 bagian, yaitu idghom bigunnah dan idghom bila gunnah. Huruf idghom bigunnah ada 4 yaitu MIM, NUN, WAWU dan YA. رَاضِيَةٍ Disini ada 1 hukum yaitu mad ashli/mad tobi’i, karena ada alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. Sedangkan Ta marbutoh bila waqof berubah bunyinya menjadi Ha. Ayat 8 وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗ ٨ وَأَمَّ Ini adalah gunnah/wajibul gunnah, karena ada huruf mim yang dutasydid. Cara membacanya adalah didengungkan antara 2-3 harakat. Huruf gunnah ada 2 yaitu mim dan nun yang ditasydid. مَا Ini adalah mad asli/mad tobi’i, karena ada alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. مَنْ خَ Yang ini dinamakan idzhar halqi, karena ada nun mati menghadapi salah satu huruf idzhar yaitu ha. Cara membacanya bunyi huruf Nun nya dibaca jelas tidak boleh dengung. Huruf idzhar halqi ada 6 yaitu ا ح خ ع غ ه خَفَّتْ Disini yang perlu diperhatikan huruf TA tanis disukun, membacanya bunyi TA nya diiringi udara yang keluar dari mulut kita seolah-olah mendesis, untuk prakteknya harus dipandu oleh seorang guru. مَوَازِيْ Ini kedua-duanya dinamakan mad ashli/mad tobi’i, karena ada huruf alif difatah dan huruf ya dikasroh. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. نُهٗ Bila waqof tidak ada hukum tajwidnya, tapi bila disambung namanya mad shilah qoshiroh, karena ada Ha dlomir berharakat domah terbalik. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. Ayat 9 فَأُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ٩ فَأُمُّ Ini adalah gunnah/wajibul gunnah, karena ada huruf mim yang dutasydid. Cara membacanya adalah didengungkan antara 2-3 harakat. Huruf gunnah ada 2 yaitu mim dan nun yang ditasydid. مُهٗ Ini dinamakan mad shilah qoshiroh, karena ada Ha dlomir berharakat dlomah terbalik. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. هَاوِيَةٌ Disini ada 1 hukum yaitu mad ashli/mad tobi’i, karena ada alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. Sedangkan Ta marbutoh bila waqof berubah bunyinya menjadi Ha. Ayat 10 وَمَاۤ أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ ١٠ وَمَاۤ أَ Ini adalah mad jaiz munfashil, karena ada mad asli menghadapi huruf hamzah pada kata yang lain. Panjangnya adalah 2, 4, atau 5 harakat. أَدْ Ini adalah qolqolah sugro, karena ada huruf qolqolah yang sukun asli. رَاكَ Huruf ro dibaca tafkhim/tebal, karena dia berharakat fatah. Dan mad ashli/mad tobi’i karena ada huruf alif difatah. Panjangnya 1 alif atau 2 harakat. مَا هِيَهْ Ini dinamakan mad ashli/mad tobi’i, karena ada alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. Ayat 11 نَارٌ حَامِيَةٌ ١١ نَا Ini adalah mad ashli/mad tobi’i, karena alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. رٌ حَ Ini adalah idzhar halqi, karena ada tanwin dommah menghadapi salah satu huruf idzhar yaitu ha. Ketika membaca bunyi N nya jelas/tidak boleh dengung. حَامِيَةٌ Disini ada 1 hukum yaitu mad ashli/mad tobi’i, karena ada alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. Sedangkan Ta marbutoh bila waqof berubah bunyinya menjadi Ha. Silahkan simak video di bawah ini sampai tuntas untuk mempelajari hukum tajwid surat Al Qari’ah secara lengkap. Demikianlah uraian mengenai hukum tajwid per kata surah Al Qari’ah, semoga bermanfaat. Silahkan share semoga bermanfaat. Wassalam. Your browser does not support the audio element. Tajwid surat Al Qariah ayat 1Ayat 2Ayat 3Ayat 4Ayat 5Ayat 6Ayat 7Ayat 8Ayat 9Ayat 10Ayat 11
SuratAl Qari'ah (القارعة) adalah surat ke-101 dalam Al Quran. Berikut ini terjemahan, asbabun nuzul, dan tafsir Surat Al Qari'ah. Surat ini terdiri dari 11 ayat. Termasuk Surat Makkiyah. Dinamakan surat Al Qari'ah yang berarti hari kiamat. Nama surat ini diambil dari ayat pertama. Al Qari'ah merupakan satu-satunya nama surat ini.
The Calamity Your browser does not support the audio element. Transliteration English Arabic Bismillaahir Rahmaanir Raheem Al qaari'ah Mal qaariah Wa maa adraaka mal qaari'ah Yauma ya koonun naasu kal farashil mabthooth Wa ta koonul jibalu kal 'ihnil manfoosh Fa-amma man thaqulat mawa zeenuh Fahuwa fee 'ishatir raadiyah Wa amma man khaffat mawa zeenuh Fa-ummuhu haawiyah Wa maa adraaka maa hiyah Naarun hamiyah Verse by Verse Side by Side View Stacked View Print Make PDF Email This Surah Translators Ahmed Ali ● Amatul Rahman Omar ● Daryabadi ● Faridul Haque ● Hamid S. Aziz ● Maulana Mohammad Ali ● Pickthall ● Sarwar ● Shakir ● Yusuf Ali In the name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. The Day of Noise and Clamour What is the Day of Noise and Clamour? And what will explain to thee what the Day of Noise and Clamour is? It is a Day whereon men will be like moths scattered about, And the mountains will be like carded wool. Then, he whose balance of good deeds will be found heavy, Will be in a life of good pleasure and satisfaction. But he whose balance of good deeds will be found light,- Will have his home in a bottomless Pit. And what will explain to thee what this is? It is a Fire Blazing fiercely! Translation in other languages بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 1. الْقَارِعَةُ2. مَا الْقَارِعَةُ3. وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ4. يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ5. وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ6. فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ7. فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ8. وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ9. فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ10. وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ11. نَارٌ حَامِيَةٌ Audio English Your browser does not support the audio element. Audio Arabic & English Recitation by Mishary Al-Alfasy Your browser does not support the audio element. Tafseer By Abul A'la Maududi Qariah literally means the striking one. Qar is to strike one thing upon another so severely as to produce a noise. In view of this literal meaning, the word qariah is used for a dreadful disaster and a great calamity. At another place in the Quran this word has been used for a great affliction befalling a nation. In Surah Ar-Raad, Ayat 31, it has been said As for the disbelievers, because of their misdeeds, one affliction or the other does not cease to visit them every now and here the word al-Qariah has been for the Resurrection and in Surah Al-Haaqqah too the Resurrection has been described by this very epithet verse 4. One should remember that here the whole Hereafter, from the first stage of Resurrection to the last stage of judgment and meting out of rewards and punishments is being depicted will be the first stage of Resurrection, when in consequence of the great disaster the whole of the present order of the world will be overthrown; the people will then be running about in confusion and bewilderment like so many scattered moths around a light; and the mountains will be flying about like carded wool of different colors. The mountains have been compared to wool of different colors because of the existence of a variety of colors in themFrom here begins description of the second stage of Resurrection when after having been resurrected men will appear in the court of word mawazin in the original can be plural of mauzun as well as, of mizan. In the first case, mawazin would imply the deeds which might have some weight in the sight of Allah and be, thus, worthy of appreciation. In the second case, mawazin would imply scales of a balance. In the first case, the meaning of the mawazin’s being heavier or lighter is that the good deeds will be heavy or light as against the evil deeds, for in the sight of Allah only good deeds have any weight and worth. In the second case. the meaning of the mawazin’s being heavy is that the scale of the good deeds will be heavier than the scale of evil deeds, in Allah Almighty’s Balance of Justice, and their being light means that the scale of good deeds will be lighter than the scale of evil deeds. Besides, in Arabic idiom the word mizan is also used for weight wazan; accordingly, the weight's being heavy or light implies the good deeds being heavy or light. In any case, whether mawazin is taken in the meaning of mauzun or of mizan, or of wazan, the intention remains the same, which is that the basis of judgment in the divine court will be whether the provision of the deeds that a man has brought is weighty or weightless, or whether his good deeds are heavier than his evil deeds or lighter. This theme has occurred at several places in the Quran which explains the full Surah Al-Aaraf it has been said On that Day the weight will be identical with the truth accordingly, those whose scales, will be heavy will alone come out successful; and those whose scales are light will be the ones who will have incurred loss upon themselves. verses 8-9.In Surah Al-Kahf, it was said O Prophet, say to them Should we tell you who are the most un-successful people and miserable failures in regard to their deeds? They are those whose all endeavors in the worldly life had gone astray from the right way, but they were under the delusion that everything they were doing, was rightly directed. These are the people who rejected the revelations of their Lord and did not believe that they would ever go before Him. Therefore, all their deeds were lost, for We will assign no weight to them on the Day of Resurrection. verses 103-105.In Surah Al-Anbiya On the Day of Resurrection, We will set up just and accurate balances so that no one will be wronged in the least in any way; even if it be an act equal in weight to a grain of mustard seed, We will bring it forth to be weighed and We suffice for reckoning. verse 47. These verses show that kufr and denial of the truth is in itself such a stupendous evil that it will certainly lower the scale of evils, and there will be no good act of the disbelievers, which may have any weight in the scale of good deeds so that its scale of goodness may become heavy. However, in the scales of the believer there will be the weight of faith as well as the weight of the good deeds which he performed in the world. On the other hand, every evil done by him will be placed in the scale of evil deeds and then it will be seen whether his scale of the good deeds is heavier or his scale of the evil words in the original are ummu hu hawiyah his mother will be hawiyah. Hawiyah is from hawa, which means to fall from a height to a depth, and hawiyah is the deep pit into which something falls. Hell has been called Hawiyah because it will be very deep and the culprits will be thrown into it from the height. As for the words, his mother will be Hawiyah, they mean Just as the mother’s lap is the child’s abode, so Hell will be the culprits’ only abode in the is, it will not merely be a deep pit but will also be full of raging fire.
. 216 413 417 386 248 385 477 499
hukum bacaan surah al qariah